Wednesday, April 11, 2018

[Trip to Bromo] Melepas Suntuk Bersama Lepas Suntuk Part II

Perjalanan menuju sunrise point tak sampai satu jam. Kami keluar mobil disambut udara super dingin. Bahkan kami mengeluarkan asap ketika berbicara. Awalnya sok-sok-an hanya pakai mantel yang aku bawa sendiri, tapi pas keluar mobil rasanya tidak tahan juga. Aku dan dua temanku langsung meminjam mantel tebal yang memang disewakan oleh abang-abang dan ibu-ibu disekitar situ.

Hanya dengan 20 ribu, kamu bisa dapat mantel tebal yang tidak begitu modis tapi bisa menghangatkan tubuhmu. Well, ada sedikit bulu-bulu lucu mempercantik si mantel pinjaman ini haha.

Setelah memilih mantel berbulu, kami diajak ke warung kopi untuk menghangatkan diri sambil menunggu waktu sunrise. Warung kopi ini letaknya agak diatas, jadi kami sedikit menanjak (hanya sedikit). Warung kopinya gak hanya satu, ada beberapa warung kopi, kamar kecil, dan musholah. Untuk yang muslim gak perlu takut sholat subuhnya ketinggalan, karena waktu sunrise memang setelah subuh.

[Trip to Bromo] Melepas Suntuk Bersama Lepas Suntuk Part I

Hello my happy readers…

I know it is been a month since my last post hehehe. Lagi-lagi aku harus melawan rasa malas untuk menulis 😛

By the way, akhir bulan Maret lalu, aku dan dua teman kantor ku memutuskan untuk naik gunung. Aku, Febi, dan Mba Tyas ingin mencoba naik gunung untuk melepas penat. Gunung yang kami pilih adalah Gunung Bromo.