Hanya
dengan 20 ribu, kamu bisa dapat mantel tebal yang tidak begitu modis tapi bisa
menghangatkan tubuhmu. Well, ada sedikit bulu-bulu lucu mempercantik si mantel
pinjaman ini haha.
Setelah
memilih mantel berbulu, kami diajak ke warung kopi untuk menghangatkan diri
sambil menunggu waktu sunrise. Warung kopi ini letaknya agak diatas, jadi kami
sedikit menanjak (hanya sedikit). Warung kopinya gak hanya satu, ada beberapa
warung kopi, kamar kecil, dan musholah. Untuk yang muslim gak perlu takut
sholat subuhnya ketinggalan, karena waktu sunrise memang setelah subuh.
Mba
Tyas memesan kopi panas untuk menghangatkan diri, begitu pula dengan Febi yang
memilih meminum susu jahe hangat. Aku hanya mencicipi susu jahe hangat milik
Febi karena aku takut buang air kecil. Well, tanpa minum pun kami bertiga tetap
beser hahaha. Oh iya fyi sediakan uang 4 ribu untuk sekali ke kamar mandi.
Tarif kamar mandi di gunung memang lumayan mahal ya. Beruntung orang-orang yang
gak mudah kebelet, gak seperti kami. Aku ingat banget hari itu aku sudah
menghabiskan 20 ribu untuk buang air kecil saja hahaha.
Akhirnya
waktu yang ditunggu-tunggu datang. Guide kami mengajak berjalan menuju sunrise
point yang letaknya lebih diatas lagi. Kami harus menanjak sedikit untuk sampai
di point itu. Disana tidak ada lampu, kami hanya menggunakan senter saja. Tapi,
aku melihat banyak orang sudah berkumpul disana termasuk turis asing.
Guide
kami mengajak sedikit keluar pagar pembatas untuk melihat sunrise yang lebih
baik. Kebetulan diluar pagar itu ada gundukan tanah untuk duduk. Alhasil kami
duduk disana sambil menunggu si matahari cantik terbit. Udaranya udah gak
begitu dingin. Mungkin suhu badan sudah sedikit menyesuaikan. By the way hari
itu windy banget.
Sedihnya
hari itu si cantik matahari tertutup awan huhuhu. Aku kan datang ingin melihat
indahnya dirimu berpadu dengan awan dan pegunungan yang cantik 😡
Baiklah,
mau gimana lagi aku hanya menikmati cahaya matahari yang muncul dari balik awan
dan gunung Bromo yang indah. You know what? Saat itu rasanya waktu terhenti
sejenak. Udara sejuk, semilir angin, pemandangan indah, rasanya tidak mau
pulang dan tidak ingin diganggu oleh apapun. Tapi apa boleh buat, guide kami
menyuruh untuk berfoto karena memang banyak banget yang mau foto di point itu.
Setelah
selesai berfoto, kami turun menuju jeep terparkir. Kami akan menuju bukit
teletubis dan pasir berbisik. Oh iya kami memutuskan untuk tidak ke Kawah
Bromo, karena waktunya tidak cukup. Kami harus mengejar kereta jam 2 siang
nanti.
Perjalanan
dari sunrise point ke bukit teletubis dan pasir berbisik memakan waktu yang
lumayan lama. Kenapa? Macet. What?! Yup macet, karena banyaknya jeep wisatawan
yang naik dan turun jadi kami harus antre. Aku pun sempat tertidur hehehe.
Okey
pemberhentian selanjutnya pasir berbisik. Kami dibawa ke spot berfoto yang
berlatarkan pegunungan. Hasilnya seperti dibawah ini deh…
Lanjut,
kami diantar ke bukit teletubis. Seperti biasa kami mencari kamar mandi.
Matahari sudah muncul tetapi udara dingin dan semilir angin masih ada. Untuk
tarif kamar mandi disini 3 ribu saja. Tapi harus rela antre panjang ya hehe.
Tumbuhan
yang ada disini sudah sedikit gosong. Mas Andre sudah bilang sih, kalau mau
bagus pas bulan Agustus dan seterusnya. Okey, walaupun sedikit gosong, kami
tetap eksis dong hehe. Fotonya bisa dilihat dibawah sini…
Mba
Tyas dan Febi memaksa ingin naik kuda. Mereka pun menyewa kuda seharga 10-20
ribu (kalau gak salah). Aku tidak naik karena kebetulan tiga hari itu aku sedang mengalami sakit pinggang. Well, aku pun hanya berfoto disebelah kudanya.
Sebelum
pulang, guide kami mengajak ke spot foto ketiga. Pemandangannya lebih indah.
Gunungnya lucu banget, berbentuk seperti di foto ini.
Selesai
berfoto, kami pun kembali ke rumah dimana mobil kami terparkir. Mas Andre dan
driver Lepas Suntuk mengantar kami ke stasiun Malang.
Well,
sejauh ini Lepas Suntuk travel yang terbaik. Guide nya masih muda, drivernya
cekatan, dan hasil fotonya juga bagus kok. Gak nyesel pakai Lepas Suntuk.
Mungkin lain kali aku akan pakai travel ini untuk destinasi lainnya.
Terima
kasih Lepas Suntuk sudah menemani cewek-cewek tukang gossip dan gak bisa gaya
didepan kamera ini hehehe.
Sekian
postinganku kali ini, next tunggu cerita keseruanku di Kota Malang dan Batu
yang serba murah ya readers.
Pengeluaran
Selama di Bromo:
Paket
Wisata Bromo
|
IDR
560,000/Pax (Min. 3 Orang)
|
Sewa
Mantel
|
IDR
20,000
|
Beli
Syal
|
IDR
15,000 s/d 20,000
|
Tarif
Kamar Mandi
|
IDR
3,000 s/d 4,000
|
Sewa
Kuda
|
IDR
10,000 s/d 20,000
|
Terima kasih sudah berbagi pengalaman, sampai jumpa di trip selanjutnya :)
ReplyDelete