Wednesday, April 11, 2018

[Trip to Bromo] Melepas Suntuk Bersama Lepas Suntuk Part I

Hello my happy readers…

I know it is been a month since my last post hehehe. Lagi-lagi aku harus melawan rasa malas untuk menulis πŸ˜›

By the way, akhir bulan Maret lalu, aku dan dua teman kantor ku memutuskan untuk naik gunung. Aku, Febi, dan Mba Tyas ingin mencoba naik gunung untuk melepas penat. Gunung yang kami pilih adalah Gunung Bromo.



Kami bertiga sudah merencanakan jalan-jalan ini dari sekitar sebulan sebelumnya. Hal yang pertama kami lakukan adalah booking tiket pesawat. Kami rencana stay di Batu, Malang selama tiga hari dua malam dari tanggal 30 Maret – 1 April 2018. Awalnya kami rencanakan ke Bromo tanggal 31 Maret, tapi apa daya travel yang kami pilih kehabisan mobil. Alhasil, kami berangkat ke Bromo tanggal 1 April.

Loh selama di Batu diem aja gitu? Nggak dong, kami pergi ke beberapa tempat. Tapi, untuk cerita jalan-jalan di Batu dan Malang aku skip dulu ya. Nanti aku ceritain di post berikutnya 😘

Setelah booking tiket pesawat (JKT – MALANG) dan tiket kereta (MALANG – JKT), kami mulai mencari travel yang akan membawa kami ke Bromo. Kenapa gak sendiri aja? Kebetulan kami trip hanya cewek-cewek aja, jadi lebih baik kita pakai travel biar gak ribet. Lagipula karena tanggal 1 April kami pulang dengan kereta which is memakan waktu kurang lebih 16 jam, keesokan harinya kami harus kembali masuk kantor. Daripada ribet cari mobil dan lain-lain, alangkah baiknya kami pakai travel.

Memilih travel susah-susah gampang. Kami searching beberapa travel yang menawarkan trip ke Bromo. Muncul beberapa nama travel dengan beberapa paket yang mereka tawarkan. Sebagian besar paketnya sama yaitu,

Mobil (antar jemput Kota Malang – Batu), BBM, Jeep Hardtop, Driver, Tiket Masuk Kawasan Bromo, Guide, Snack

Ada juga yang menawarkan open trip, tapi kami gak memilih open trip. Kenapa? Lagi-lagi alasan gak mau ribet. Open trip kan harus menyesuaikan dengan beberapa orang yang bareng dengan kita. Berhubung kami hanya bertiga jadi lebih baik private trip saja.

Lalu, setelah memilah milih dan menilai kelebihan dan kelemahan setiap travel, maka kami memilih Lepas Suntuk.

Awalnya aku tahu Lepas Suntuk dari instagram. Lepas Suntuk beberapa kali muncul di instagramnya @indotravellers.co dan aku langsung buka websitenya. Aku lihat-lihat paket yang mereka tawarkan dan lagi-lagi seperti biasa cewek pasti membandingkan harga hahaha. Untuk harga semua sama saja. Ada beberapa travel yang menawarkan lebih murah, tapi bedanya paling banyak 100 ribu.

Kami memilih Paket Wisata Bromo Premium. Apa sih bedanya dengan yang Non Premium. Bedanya di dokumentasi. Untuk orang-orang yang gak pengen ribet, mending pakai yang premium ini. Kamu gak perlu ribet bawa kamera atau takut kehabisan baterai hp karena selfie-selfie. Cukup dengan memilih paket premium, kamu bisa difoto bagaikan foto model dengan berbagai gaya. Guide Lepas Suntuk akan dengan senang hati memfoto kamu sampai puas hehe.

Okey, setelah mengontak Lepas Suntuk, kami sepakat ke Bromo tanggal 1 April 2018.

Tibalah saat itu datang. Sebelum kami tiba di Malang (hari pertama), Lepas Suntuk memberitahu nama guide dan kontaknya yang akan menemani kami ke Bromo nanti.

Jam 12 malam lebih 20 menit, guide kami yaitu Mas Andre, menjemput kami di hotel. Malam itu, kami sekalian check out karena setelah dari Bromo, kami akan langsung diantar ke stasiun Malang.

Perjalanan dari hotel ke tempat pemberhentian jeep lumayan jauh dan memakan waktu. Aku gak tahu sih tepatnya berapa jam. Mobil kami berhenti di minimarket sebentar untuk buang air kecil atau membeli snack tambahan. Tampaknya minimarket itu memang pemberhentian pertama Lepas Suntuk untuk beristirahat sejenak. Beberapa guide dan driver Lepas Suntuk berkumpul disana. Aku dan dua temanku bergegas ke kamar mandi. Udara lumayan dingin sih malam itu.

Tak lama kami melanjutkan perjalanan menuju pemberhentian Jeep. Aku pikir dari minimarket itu ke pemberhentian selanjutnya dekat, ternyata jauh banget dan mulai masuk gunung. Gelap dan dingin. Demi memecah kesunyian, kami bercerita banyak hal.

Tak terasa sudah sampai di pemberhentian selanjutnya. Tempat pemberhentian ini seperti rumah dengan bebagai mobil terparkir disana. Aku dan dua temanku kembali ke kamar mandi. Fyi, dingin banget hehe.

Di rumah itu ada yang menjual syal, topi, dan berbagai pernak-pernik naik gunung. Mba Tyas membeli syal disana. Harganya murah, kalau gak salah 15-20 ribu. Setelah buang air kecil, membeli syal, dan guide kami mengambil kamera, kami siap naik jeep untuk ke tempat sunrise point.

Post kali ini sampai disini dulu. Eits jangan takut kelamaan nunggu post berikutnya ya karena aku sudah membuat Part II nya, klik disini readers...

No comments:

Post a Comment